Cinta nya Aku

Saat mendengar kata hujan, apa yang ada di benak kalian? pasti Rindu, pasti kenangan ,pasti galau.
namun tidak semua nya, karena ada hujan yang malah mempertemukan sesorang dari awal kisah nya.
Sore itu langit seperti akan runtuh, petir mulai hadir dan suara gemuruh nya mulai mengundang ketakutan. angin-angin menerbangkan daun kering , sesekali mengenai ku.
kulihat ke arah jalan , tak jua datang seseorang yang ku tunggu kedatangan nya. berdiri cukup lama tiba-tiba seseorang berbicara padaku.
" mbak mau kemana? bareng aku aja yuk. seperti nya akan turun hujan. " kata laki-laki itu.
Aku tak pernah melihat nya sebelum nya. dia tampak Asing.
" gak mas terima kasih . " kataku menolak tawaran nya.
lalu laki-laki tersebut mulai menyalakan motor nya, namun tiba-tiba saja hujan turun , bresss...
seketika laki laki itu . turun dan berlari ke halte. dan berteduh di sebelahku.
" yahh... hujan " kata laki-laki itu mengeluh .
aku hanya diam saja.
dan kmudian laki-laki itu membuka pembicaraan.
aku tk begitu jelas. karena suara hujan yg begitu deras.
" mbak siapa nama nya ? " tanya dia padaku.
" Apa ? " tanyaku mengulangi nya krn tk begitu jelas.
" Aku Aldo, mbk siapa nama nya ? " kata laki-laki itu bernama Aldo.
" Aku diva . " jawab ku singkatan.
lalu dia tersenyum.
selang berapa saat mobil ayahku datang. aku pun pulang duluan dan meninggalkan Aldo.
______________
setelah pertemuan itu , aku tak berfikir apapun. dan memang itu bukan hal penting yg harus di fikirkan.
sepulang sekolah seperti biasa aku mandi , makan , belajar lalu tidur.
tak seperti teman-teman ku pada umum nya yang memilih menghabiskan waktu berjam - jam untuk chatingan dengan pacar nya. karena memang aku tak punya pacar. dan tidak perlu ada rutinitas tambahan.
ke esok pagi nya , aku melihat ke arah jendela samping rumahku yg kebetulan menghadap langsung ke Arah rumah sahabatku nama nya Namira.
biasa nya saat ku buka jendela , ibu nya Namira juga membuka. dan kita saling menyapa. karena aku tahu Namira pasti belum bangun . dia itu emang sahabat ku yang paling bandel.
tapi hari itu ber beda, saat ku buka jendela. secara bersama jendela rumah Namira juga sedang di buka. tapi bukan ibu Namira ataupun Namira. namun melain kan laki-laki yang ku temui di Halte.
" dia kan ? " kataku dalam hati.
ya dia Adalah Aldo. dan kenapa bisa dia. sebenarnya dia siapa ?
lalu Aldo melambaikan tangan padaku. Aku hanya membalas tersenyum ringan dan pergi.
lalu aku menuju ke ruang makan. untuk sarapan pagi bersama.
" eh iya ma, siapa sih yg di rumah nya Namira ? " tanyaku pada Mama
" o.. itu, itu tuh masih ada ikatan saudara gitu sama Namira. dia tinggal di situ karena pindah sekolah. "
" o... "
" kenapa va ? "
" gpp , aku kirain siapa , ya udah ya ma diva berangkat dulu. "
" iya sayang, hati-hati ya "
saat akan berangkat sekolah tiba-tiba Namira memanggilku.
" diva , sini !! "
aku pun menghampiri nya. saat itu ada Aldo juga.
lalu Namira memperkenal kan ku pada Aldo.
" div, knalin nih saudaraku nama nya Aldo . , do knalan do. " kata Namira
" Aldo. " kata Aldo.
" Diva . " kataku.
" ya udah div , mending kita berangkat bareng aja. naik mobil ku , nanti biar Aldo yg nyetir. " kata Namira.
" emang Aldo bisa ? " tanyaku.
" Aku bisa kok div " kata Aldo.
" o .. ya udah , aku bilang papa aku dulu ya . "
Akhirnya kita berangkat ber 3.
dan ternyata Aldo satu kelas sama Aku dan Namira.
kita ber tiga semakin dekat. karena aku juga sering main ke rumah Namira krn memang tetangga dekat dan berteman dari kecil.
semakin kesini, semakin aku merasa Aneh, aku sering bertemu Aldo kita bercanda dan berbincang bersama.
entah kenapa Aldo semakin menarik. dan seperti nya aku menyukai nya.
apalagi kamar Namira yg dulu. kini di tempati oleh Aldo . kamar itu tepat se arah dgn jendela kamar ku . aku jadi sering kali melihat dy di pagi hari sedang membuka jendela bersama dan kita saling melempar senyum.
belum usai musim hujan. rasa nya hatiku sudah tumbuh bunga. aku benar-benar tak bisa menutupi kalau aku menyukai Aldo.
sepertinya Aldo tahu, namun dia memilih diam dan tak mengambil sikap. dan kita tetap bersama bercanda dan saling melempar perhatian. tanpa ada ikatan.
_________
suatu malam , hujan turun sangat lebat. aku melihat Aldo di teras rumah nya. seperti cemas.
aku pun mendatangi nya.
" kenapa do ? " tanya ku.
" itu div, ayah namira telfon tadi nanyain kabar nya. tp dari sekolah tdi kan kamu tau sendiri kalau dia keluar sama Jay. " kata Aldo.
" iya ya , emang dy blm pulang ? " tanya ku.
" belum div . "
" mending kita cari dy do, nanti keburu malem . "
" kita cari kmana ? " tanya Aldo.
" kita dateng aja ke kos an Jay. " kataku.
" oke, km tau tmpat nya " kata aldo
" aku tau do " .
lalu aku dan Aldo menuju kost jay untuk menjemput Namira.
sesampai nya di kost, ternyata tak ada jay . dan hanya ada teman-teman nya . teman2 bilang jay dan Namira pergi ke kafe diskotik.
aku dan Aldo pun menuju ke tempat tersebut .
sesampai nya di sana. Aldo melarangku masuk.
" tunggu div, kamu jangan masuk. km tunggu di luar aja. aku gak mau km msuk d tempat seperti ini. "
kata Aldo mencegah ku.
perhatian-perhatian yg seperti ini lah membuatku semakin kagum pada Aldo.
lalu Aldo masuk ke diskotik tersebut. dan ternyata benar Namira ada di dalam dia sedang mabuk berat. tapi dia tidak bersama jay.
Aldo pun menarik paksa Namira.
dan kami masuk ke dalam mobil.
aku duduk di belakang bersama Namira yang sedang mabuk berat.
aku menyanggah tubuh nya yang lemas dan dalam keadaan tak sadar.
dia terus saja memanggil nama jay.
sampai nya di rumah. namira pun kami bawa ke kamar. aku pun menggantikan baju nya. dan Aldo ke dapur untuk merebus susu panas untuk mengurangi pusing Namira yang terus muntah. setelah itu Namira bisa tidur.
Aldo berterima kasih karena telah membantu nya. dia tidak tahu jika saja ayah Namira tahu kelakuan anak nya.
lalu aku berpamit pulang .
ke esok hari nya, aku lihat tak seperti biasa Aldo tak membukakan jendela.
" apa Aldo masih tidur ya. ? " tanya ku dalam hati.
seperti biasa , setelah sarapan aku berangkat. aku lihat rumah Namira masih sepi. aku pun mendatangi nya .
kulihat Ayah dan ibu Namira. baru datang dari bandung.
" eh om , tante " kata ku menyalami ke dua nya.
" Diva mau berangkat sekolah ya, gmana Aldo sm Namira blm siap ya ? "
" hehe iya tante.. ".
" ya udah ayo kita masuk dulu . " kata ibu Namira
kami pun masuk , karena memang ayah Namira membawa kunci cadangan.
saat masuk, rumah terlihat sepi.
" mereka pada kemana ma ? " kata ayah Namira.
" mungkin mereka masih tidur, biar mama lihat . " kata ibu Namira.
Aku dan Ayah Namira duduk di ruang tamu berbincang-bincang.
tiba-tiba saja Ibu Namira bertriak dan membuat kami terkejut.
Aku dan Ayah Namira pun bergegas menghampiri nya.
ternyata benar , kami bertiga begitu terkejut melihat nya.
saat itu yg kami lihat adalah Aldo dan Namira dalam 1 kamar mereka tidur dalam 1 ranjang dalam 1 selimut.
Aku sangat syok dan hancur, tiba-tiba saja kaki seperti patah sehingga tak mampu menyanggah tubuhku.
sedang kan itu mereka sangat ribut.
dan tubuhku seperti mati rasa tak bisa mendengar ke gaduhan. aku hanya melihat Aldo yg terus berlutut pada Ayah Namira. dan tiba-tiba semua menjadi gelap.
ternyata aku pingsan. dan saat ku buka mata . aku melihat sudah ada di rumah sakit. kata dokter aku terkena syok jantung ringan. dan perlu beristirahat.
lalu Namira dan Aldo ikut menjenguk.
aku sangat kesal dengan mereka ber dua. padahal Namira tahu kalau aku suka sama Aldo.
selama di jenguk, aku memalingkan muka ku. dan menahan air mata.
lalu Namira keluar ruangan.
kini tinggal aku dan Aldo.
lalu Aldo menjelaskan pada ku, sebenanya yg terjadi pagi itu.
" div, aku tahu km kecewa sama aku. aku minta maaf div, aku benar-benar khilaf. jadi malam itu setelah kamu pulang, aku mendengar Namira menangis di kamar nya. aku pun datang lalu tiba2 saja dia memeluk ku dan , (aldo sedikit menahan nafas nya ) tapi km jgn marah sama Namira , mlm itu namira masih dalam keadaan tidak sadar dia mengira aq adalah jay , jujur aku dan dia sama sekali gak ada rasa. aku benar2 kosong mlm itu. aku seperti orang bodoh ,maafkan aku div. " kata Aldo penuh penyesalan.
aku masih belum siap melihat Aldo, aku memalingkan muka dan air mataku terus menetes. lalu aq memejamkan mata dan pura pura tidur. dan tak mendengarkan nya .
lalu Aldo keluar ruangan.
aku masih begitu sakit jika mengingat nya.
ke esok hari nya aku sudah pulang.
keadaan ku sudah semakin membaik.
namun aku masih tak mau bertemu Aldo dan Namira.
lalu Aldo mengirim pesan padaku . jika dia akan pulang ke bali. dan tak akan meneruskan sekolah nya.
sebenar nya aku sedih mengetahui Aldo akan pergi. tp aku belum bisa memaafkan nya.
lalu aku hanya melihat kepergian nya dari lantai 2 rumah ku. Aldo menatapku begitu lama, seperti ada kata perpisahan yang belum sempat terucap. sebelum pada akhirnya dia masuk mobil dan pergi.
aku pun bergegas turun dan mengejarnya. namun hanya sampai pintu rumah. Aldo sudah pergi.
" Aku memang kecewa sama kamu do, tapi kehilangan mu aku belum siap " kata ku dalam hati.
Air mata pun tak tertahan.
sedangkan itu Aldo pulang dengan perasaan hancur.dan penuh bersalah.
setelah kejadian itu Diva di kirim ke Singapura untuk sekolah disana.
dan Namira kuliah di Australia mereka pun terpisah.
dan menjalani hidup masing-masing.
___________\\\\
to be continued
keren gan
BalasHapus